Jumat, 18 Mei 2012

 PERBEDAAN ANTARA BEBAN DAN BIAYA


Selama ini banyak yang mengatakan bahwa biaya dan beban itu berbeda. Ada juga yang menyatakan bahwa keduanya adalah sama. Sama atau Beda? Ayo pilih!! Hehe.. Mari kita telaah lebih dalam (mengajak berpikir nih..?).

    Coba perhatikan kalimat berikut: Biaya kuliah di perguruan tinggi seharusnya tidak membebani mahasiswa. Apakah Anda sudah menemukan jawabannya? Masih bingung?


   Persamaan antara biaya dan beban adalah sama-sama mengeluarkan (kredit) kas perusahaan. Nah, bagaimana dengan perbedaannya?

    Biaya (cost) adalah kas atau setara kas yang dikorbankan (dibayarkan) untuk barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat (pendapatan) pada saat ini atau mendatang bagi organisasi. Disebut setara kas (cash equivalent) karena sumber daya non kas dapat ditukarkan dengan barang atau jasa yang dikehendaki. Sebagai contoh : ketika perusaahaan membeli keperluan kantor (office supplies) secara tunai atau kredit, jumlah pembayaran untuk keperluan tersebut merupakan biaya perolehan keperluan kantor. Sebaliknya, walaupun pembayaran deviden kpd para pemegang saham juga merupakan sebuah bentuk pembayaran, namun pembayaran itu bukanlah biaya karena pembayaran deviden tidak menghasilkan pendapatan bagi perusahaan. Demikian pula, suatu pembayaran kas untuk melunasi kredit (pinjaman) bukan merupakan biaya karena pelunasan kredit tidak menghasilkan pendapatan. (Henry Simamora ; 39 – 40 ; 2002 Akuntansi Manajemen edisi II)

    Biaya (cost) pada mulanya dapat dicatat sebagai aktiva (asset) atau sebagai beban (expense). Biaya yang akan memberikan manfaat (benefit) hanya pada periode berjalan / sekarang (current periode) biasanya dicatat sebagai beban dibandingkan aktiva. proses pencatatan ini disebut pembebanan / pelekatan (expensing) biaya. Beban memberikan jasa kini kepada organisasi, yang pada gilirannya menghasilkan pendapatan. Sebagai contoh ; pembayaran 2.000.000 untuk sewa kantor bulan ini biasanya akan dicatat sebagai beban (beban sewa) dibandingkan sebagai aktiva (sewa dibayar dimuka).

    Biaya (Cost) adalah sejumlah belanja yang dicatat seluruhnya sebagai harta dan akan menjadi pengeluaran ketika dihabiskan dimasa depan. Jadi perkiraan biaya adalah perkiraan harta contohnya Persediaan.
Beban / pengeluaran (Expense) adalah pembelanjaan yang sekarang dikonsumsi atau biaya yang telah dihabiskan.

   Biaya yang pada mulanya dicatat sebagai aktiva akan memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Pencatatan suatu biaya sebagai aktiva sering disebut sebagai kapitalisasi (capitalizing) biaya. Pada saat aktiva dipakai untuk menghasilkan pendaptan, biaya aktiva tersebut haruslah diakui sebagai beban guna membandingkan secara benar pendaptan dan beban dalam menentukan laba periodic.

Biaya menurut Zaki Baridwan (2005 ; 17) dalam arti luas adalah “Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu“.
Dari definisi tersebut dapat dilihat adanya 4 unsur pokok , yaitu :
1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
2. Biaya diukur dalam satuan uang
3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu

Sedangkan dalam arti sempit biaya diartikan sebagai “Pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva“.
Soemita (2003;04) mengemukakan bahwa biaya adalah “Harga pokok atau bagiannya yang telah dimanfaatkan/dikonsumsi untuk memperoleh laba”.
Haryo Yusuf (2007 ;24) mengemukakan bahwa Biaya adalah “Harga pokok barang yang dijual dan jasa – jasa yang dikonsumsikan untuk menghasilkan pendapatan”.

Tujuan dari biaya :

1. Untuk menentukan harga pokok
2. Efisiensi biaya
3. Untuk pengambilan biaya
Data biaya merupakan alat dasar bagi manajemen perusahaan untuk kepentingan perencanaan, pengawasan, dan pengambilan keputusan. Agar informasi biaya yang di hasilkan proses akuntansi dapat memenuhi kepentingan tersebut, dapat digolongkan menjadi golongan – golongan biaya yang relevan dengan kepentingan manajemen.

Dari definisi tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa biaya adalah pengorbanan ekonomi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh hasil berupa aktiva dalam aktivitasnya. Biaya merupakan pengorbanan yang telah atau akan dikonsumsi oleh perusahaan atas kegiatan usaha atau produksi barang atau jasanya dalam rangka memperoleh laba, penghasilan atau pendapatan sebagaimana yang diharapkan terjadi.

PENGGOLONGAN BIAYA

Dalam akuntansi biaya , biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal adanya konsep beda biaya beda tujuan. Dan biaya dapas digolongkan menurut :

1. Obyek pengeluaran

Dalam penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama obyek adalah bahan bakar, maka semua pengeluarann yang berhhubungan dengan bahan bakar disebut “Biaya bahan bakar’.

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufactur ada tiga fungsi pokok yaitu produksi, pemasaran, administrasi dan umum. Sehingga biayanya pun adalah biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum.

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen, sehingga biaya dapat dikelompokan menjadi ;
- Biaya Langsung (direct cost)
- Biaya tidak langsung (indirect cost)
Biaya langsung menurut Hadikusumo (2006;22) adalah “ Biaya yang terjadi, yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut tidak ada maka biaya langsung ini tidak akan terjadi “. Dan biaya ini terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
Biaya tidak langsung menurut Mulyadi (2005;16) adalah “ Biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai, dan biaya ini tidak mudah diidentifikaasi denganproduk tertentu “ dan biaya ini terdiri atas biaya produksi tidak langsung dan biaya overhead pabrik.

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

Dalam golongan ini menurut S. Husnan (2007;35) biaya dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Biaya variable
Biaya variable adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
2. Biaya semivariable
Biaya semivariable adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan.
3. Biaya semifixed
Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang constant pada volume produksi tertentu.
4. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.
5. Jangka waktu manfaatnya
Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua :
- Pengeluaran modal (capital expenditure)
Adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
- Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure)
Adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

Pengukuran dan Pengakuan Biaya

Menurut Kusnadi. Dkk (2000;253) biaya harus diukur dalam pengertian transaksi dimana perusahaan adalah merupakan salah satu pihak dalam transaksi tersebut dan diukur dengan pengeluaran–pengeluaran kas pada masa lalu, sekarang ataupun pada masa yang akan datang. Dalam masing – masing pandangan tentang income tersebut maka tujuannya adalah untuk mengukur berapa jumlah income yang sesungguhnya untuk periode yang sedang berjalan dan memasukkan dalam periode yang akan datang tersebut. Pengukuran–pengukuran yang umum dilakukan terhadap exspenses, adalah biaya historis, pengukuran tahun berjalan.
Menurut Slamet Sugiri dan Sumiyana (2005;35) Biaya diukur sebesar jumlah aliran keluar ( kas atau aktiva lainnya ) atau kenaikan kewajiban ( atau kombinasi dari keduannya ) pada saat terjadi transaksi penjualan barang atau penyerahan jasa yang menjadi kegiatan utama perusahaan. Transaksi penjualan / penyerahan barang / jasa kepada konsumen merupakan transaksi ekstern. Perubahan dalam biaya dicatat (diakui) hanya apabila telah terjadi transaksi ekstern saja.

Meski biaya sudah jelas sebagai aliran keluar ( kas atau aktiva lain), namun masih dijumpai kesulitan dalam menentukan aliran keluar mana yang seharusnya ditandingkan dengan pendapatan periode sekarang. Memang terdapat aliran keluar seperti harga pokok penjualan ( kas produk terjual ) yang dapat dikaitkan secara langsung pendapatan periode sekarang. Juga terdapat aliran keluar yang terkait dengan periode mendatang dana oleh sebab itu, masih diakui sebagai aktiva neraca.

Apabila potensi jasa atau manfaat ekonomi aliran keluar yang diaktivakan tadi telah habis maka barulah aliran keluar tersebut diakui sebagai biaya yang ditandingkan dengan pendapatan periode sekarang. Oleh karena terdapat kesulitan untuk menandingkan aliran keluar dengan pendapatan, maka ditempuh prinsip penandingan Pendapatan dan Biaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar